Makalah Pengantar Bisnis (Tugas 4)



MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
(TUGAS 4)


 
OLEH :
VINCENSIA LEONI OKTAVIA
1EB13
27216547

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK


 
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar dapat membantu penulis dalam menyelesaikdapat membantu penulis dalam menyelesaikan makalah “Manajemen Perkantoran dan Informasi”. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah “Pengantar Bisnis”. Dan tak lupa, penulis berterima kasih kepada Ibu Fitria selaku Dosen mata kuliah Pengantar Bisnis di Universitas Gunadarma yang telah memberikan penulis tugas yang bermanfaat ini.
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukn hambatan dan kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih pun tidak lupa kami ucapkan kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
 Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai Bisnis. Penulis  menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami tentang Bisnis. Sekian dan terima kasih.



                                                                                Depok, 10 Desember  2016


                                                                                                        Penulis


DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1  Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2  Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3  Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 5
BAB II ISI ..........................................................................................................................6
2.1 Manajemen Kantor dan Informasi .............................................................................. 6
        2.1.1 Pengertian Manajemen Kantor .........................................................................6
        2.1.2 Pengertian Manajemen Informasi .....................................................................6
2.2 Pengertian Tata Kerja ..................................................................................................6
2.3 Pengertian Prosedur Kerja ...........................................................................................6
2.4 Pengertian Pedoman Kerja ..........................................................................................7
2.5 Cara Penyusunan Buku Pedoman Kerja .....................................................................7
2.6 Manfaat Tata, Prosedur dan Pedoman Kerja ..............................................................9
2.7 Definisi Sekretaris ......................................................................................................9
2.8 Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris ......................................................................10
2.9 Pentingnya Sekretaris dalam Bisnis ...........................................................................11
2.10 Klasifikasi Sekretaris ................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
        Dewasa ini manajemen perkantoran atau administrasi perkantoran sudah  diajaran dalam dunia pendidikan. Fungsi administrasi di perkantoran seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mudah, akan otomatis dapat dilakukan oleh semua orang Sehingga seringkali keberadaanya tidak dikelola dengan perencanaan yang baik. Sehingga sering kali aktivitas sebuah perusahaan menjadi terhambat terkendala oleh masalah administrasi. Dari mulai perencanaan dan penjadwalan aktivitas yang tidak sesuai dan tidak tepat waktu, arsip yang berantakan dan klasifikasi dokumen tidak konsisten, penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu dan banyak lagi hal-hal buruk yang bersumber dari pengelolaan administrasi yang tidak optimal. Pada akhirnya itu semua akan membuat meningkatnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
        Perusahaan dalam dunia pendidikan adalah sekolah, manajer nya adalah kepala sekolah dan karyawan nya adalah tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh karena, saat ini ketika persaingan semakin ketat, pandangan yang menyederhanakan masalah administrasi tidak bisa lagi dianut. Bagian administrasi di perkantoran memegang peranan yang sama penting dibagian lainnya. Mereka harus dibekali dengan skill dan kemampuan yang cukup di bagiannya. Selain itu mereka harus pula mempunyai pandangan yang positif terhadap pekerjaan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya menjadi terus lebih baik.
        Manajemen perkantoran adalah rangkaian aktifitas yang merencanakan. Mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan penyelenggaraan yang sudah di tetapkan agar berjalan dengan tertib. Dalam perkantoran modern semua kegitan yang dilakukan dalam perkantoran menggunakan alat-alat otomasi perkantoran. Manajemen perkantoran adalah suatu kegiatan pengelolaan data dan informasi yang dilakukan secara teratus, sistematik dan terus menerus, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan  mencapai keberhasilan tugas organisasi yang bersangkutan.
        Manajemen informasi adalah pengelolaan data yang didalamnya mencakup proses  mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta menyajikan berbagai data yang terkait dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat menjadi landasan untuk pengambilan keputusan dalam manajeman.
Orang- orang yang ada dalam suatu perusahaan atau bekerja didalam perusahaan  harus memahi betul manajemen kantor dan informasi, agar perusaan tersebut bisa mencapai tujuan yang di inginkan dalam rapat bersama. Sehingga mereka harus mengikuti aturan-aturan yang sudah disepakati dan bekerja sesuai yang sudah diterapkan dalam perusahaan tersebut.

1.2           Rumusan Masalah
1.       Apa pengertian manajemen kantor dan informasi?
2.       Apa pengertian definisi tata kerja, prosedur kerja, dan pedoman kerja?
3.       Bagaimana cara menyusun buku pedoman kerja?
4.       Apa manfaat ditetapkannya tatakerja, prosedur kerja, dan buku pedoman kerja?
5.    Apa manfaat sekretaris dalam sebuah bisnis ?
6.    Apa kualifikasi dari seorang sekretaris ?


1.3           Tujuan Penulisan
1.       Mengetahui pengertian manajemen kantor dan informasi.
2.       Mengetahui definisi tata kerja, prosedur kerja, dan pedoman kerja.
3.       Mengetahui cara menyusun buku pedoman kerja .
4.       Mengetahui manfaat ditetapkannya tata kerja, prosedur kerja, dan buku pedoman kerja.
5.    Mengetahui pentingnya manfaat seorang sekretaris dalam bisnis
6.    Mengetahui kualifikasi seorang sekretaris



BAB II
ISI

2.1 Pengertian Manajemen Kantor dan Informasi

              2.1.1 Pengertian Manajemen Kantor
                    Manajemen kantor adalah suatu kegiatan pengolah data dan informasi yang            dilakukan secara sistematik, teratur, dan terus menerus sesuai dengan yang telah     ditetapkan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

        2.1.2 Pengertian Manajemen Informasi

                    Manajemen informasi adalah pengelolaan data yang didalamnya mencakup         proses  mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta menyajikan berbagai data yang         terkait dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat             menjadi landasan untuk pengambilan keputusan dalam manajeman.

2.2 Pengertian Tata Kerja
Tata Kerja adalah cara untuk mencapai tingkat efesien dan maksimal dengan cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan berhasil sesuai dengan apa yang telah direncanakan dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, dan lain-lain yang tersedia. Contohnya : Dalam mencapai tujuan target pendapatan aset pemasukan perusahaan ,yang harus semakin membaik dari tahun ke tahunnya. maka kita harus memikirkan solusi yg amat baik maupun kompeten untuk kemajuan perusahaan.

2.3 Pengertian Prosedur Kerja
Prosedur merupakan urutan pekerjaan atau kegiatan yang terencana dengan tujuan untuk menangani aktifitas yang berulang. Contoh sederhana adalah penanganan surat masuk atau keluar, sejak dari penerimaan atau pembuatan sampai pada tahap akhir penyimpanan adalah merupakan rangkaian kerja/mekanisme sistem yang terdiri dari prosedur-prosedur kerja, demikian berulang-ulang pada setiap jenis kegiatan yang sama.

Menurut Moekijat, prosedur perkantoran adalah urutan langkah-langkah, dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan:
a)      Metode-metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitas-aktivitas yang akan datang.
b)      Urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu
c)      Pedoman untuk bertindak

2.4 Pengertian Pedoman Kerja
Pedoman kerja artinya sebuag panduan yang dikeluarkan secara resmi oleh perusahaan yang berisikan pelaksanaan dalam bekerja di perusahaan itu. Mulai dari jam masuk kerja, jam istirahat, hari libur, pemberian cuti, pemberian ijin, dsb.
Aturan kerja lebih menekankan pada kepatuhan pegawai dalam mentaati peraturan kerja di suatu perusahaan. yang telah ditetapkan. Dalam aturan kerja ini juga dimuat larangan, sanksi, dsb. yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.5  Cara Penyusunan Buku Pedoman Kerja
·         Buku pedoman karyawan harus dengan jelas menyatakan kebijakan perusahaan. Bidang-bidang yang harus dicakup antara lain:
                       a)    jam kerja umum
                       b)   peraturan dan ketetapan perusahaan (tatakrama berpakaian; bagaimana                                orang berinteraksi dengan para nasabah; peraturan keselamatan dll.)
                       c)    bagaimana mendapatkan waktu berlibur
                       d)   semua hari besar/raya dan hari keperluan pribadi yang dibayar
                       e)    cuti sakit
                       f)    peninjauan terhadap gaji dan kinerja
                       g)   kebijakan waktu lembur/waktu kompensasi
                       h)   tunjangan kesehatan dan pengobatan
                        i)     rencana pensiun dan tunjangan tambahan lainnya
                        j)     kebijakan cuti bersalin
                       k)   peraturan atau ketetapan lainnya

·         Buku pedoman sebaiknya singkat dan jelas, dan yang terpenting, harus                     konsisten
Maksud buku pedoman karyawan Anda adalah untuk mengkomunikasikan segala kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan. Adalah penting sekali bahwa buku pedoman karyawan ditulis secara jelas dan tepat, agar tidak membingungkan. Buku ini perlu merinci seluruh kebijakan sumberdaya manusia perusahaan Anda secara khusus. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak perkara hukum terjadi karena perusahaan tidak memiliki kebijakan konsisten dan terdokumentasi, sehingga membuka peluang terhadap tuduhan diskriminasi (sungguh-sungguh atau tidak). Buku pedoman Anda perlu meralat ini.

·         Jelaskan hak Anda untuk memecat karyawan
Ada bagian dari buku pedoman Anda yang harus mencakup kenyataan bahwa bekerja di perusahaan Anda adalah “sesuka hati”. Ini berarti bahwa perusahaan Anda memiliki hak untuk memutus hubungan dengan karyawan kapan pun tanpa alasan, dan karyawan Anda memiliki hak untuk meninggalkan perusahaan kapan saja. Tujuan dari pernyataan "sesuka hati" adalah untuk mengesampingkan tuntutan karyawan bahwa Anda mungkin pernah mengumbar janji tentang jaminan pekerjaan. Sekali lagi, buku pedoman dapat melindungi Anda dari kemungkinan adanya tuntutan hukum.

·         Buku pedoman tidak perlu indah
Anda mungkin berpikir bahwa bentuk sebuah buku pedoman karyawan adalah besar, tebal, dan tercetak rapi. Kenyataannya, banyak usaha kecil yang dapat membuatnya dalam bentuk yang jauh lebih sederhana - bahkan dalam bentuk lembar fakta satu atau dua halaman yang dicetak dengan komputer. Yang terpenting bukanlah penampilan buku pedoman Anda. Yang lebih penting adalah apa saja yang termuat di dalamnya.

·         Tulislah sendiri buku pegangan, namun mintalah pengacara Anda melakukan kajian ulang
Anda dapat menghemat biaya hukum dengan menulis sendiri buku pedoman daripada menyerahkan segala sesuatu kepada pengacara Anda. Namun pastikan bahwa pengacara Anda sudah melakukan kajian ulang dan menghaluskan isinya dimana perlu. Penting bahwa seluruh kebijakan Anda sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah federal, negara bagian, dan lokal.

·         Pastikan para karyawan menandatangani tanda terima buku pedoman
Tidak cukup hanya menyerahkan buku pedoman kepada karyawan. Pada saat Anda memberikan buku pedoman atau lembar fakta kepada seorang karyawan baru, pastikan bahwa ia telah menandatangani tanda terima. Formulir ini harus menyatakan bahwa karyawan itu telah menerima buku pedoman dan memahami seluruh kebijakan perusahaan Anda. Berikan salinan tanda terima ini kepada karyawan tersebut, dan simpan satu lagi dalam berkas karyawan bersangkutan. Ini akan membantu melindungi Anda dari kemungkinan adanya tuntutan bahwa seorang dipecat karena melanggar peraturan yang tidak diketahuinya. Pengacara Anda dapat membantu membuat konsep untuk formulir ini.

2.6 Manfaat Tata Kerja, Prosedur Kerja dan Buku Pedoman Kerja

1.      Mempermudah para pegawai dalam menjalankan tugas.
2.      Tugas-tugas dapat dilaksanakan secara teratur dan tepat waktu.
3.      Keletihan dalam bekerja dapat diatasi.
4.      Pekerjaan yang terbengkalai dapat diatasi.
5.      Tujuan pekerjaan dapat tercapai secara efektif.
6.      Dapat dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat – tepatnya.
7.      Dapat dijadikan sebagai pedoman kerja.

2.7 Definisi Sekretaris
              1.      Menurut M. Braum dan Ramon
  Sekretaris adalah seorang pembantu dari seorang kepala atau pimpinan yang           menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu, memeriksa, atau          mengingatkan pimpinannya mengenai kewajibannya yang resmi atau perjanjiannya        dan melakukan banyak kewajiban lainnya yang berhubungan guna meningkatkan      efektivitas dari pimpinannya mengenai kewajiban lainnya yang berhubungan untuk     meningkatkan efektivitas pimpinannya.
              2.      Menurut Drs. The Liang Gie
  Sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan     surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau organisasi.
              3.      Menurut Drs. Ig. Wursanto
  Sekretaris adalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor dalam         menyelesaikan pekerjaan-perkerjaan pimpinannya.

2.8 Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris dalam sebuah Kantor
           Tugas seorang sekretaris tentunya sesuai dengan fungsi jabatan sekretaris tersebut. Bagi organisasi atau kantor yang besar, tugas sekretaris jauh lebih berat karena selain bertugas dan bertanggung jawab terhadap pimpinannya, seorang sekretaris juga harus bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi tugas dan kegiatan bawahannya.
Secara umum tugas-tugas sekretaris meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.      Menerima dikte dari pimpinan.
2.  Melaksanakan korspondensi (menerima dan mengirim surat-surat termasuk telepon, telegram dan faksimile).
3.      Menyimpan arsip-arsip yang dinilai penting.
4.      Menerima tamu-tamu pimpinan.
5.   Membuat jadwal pertemuan dan perjanjian-perjanjian pimpinan dengan teman relasi maupun kegiatan lainnya.
6.     Menyiapkan bahan-bahan keterangan kepada pimpinan sesuai dengan kebutuhan pimpinan.
7.      Bertindak sebagai perantara antara pimpinan dan bawahan.
8.      Mengatur rapat-rapat dan seminar pimpinan dengan bawahan.
9.      Menemani pimpinan dalam pertemuan penting.
10.  Menyusun pidato-pidato untuk pimpinan.

          Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab bagi seorang sekretaris untuk menjadi lebih baik, harus ada motivasi atau semangat kerja. Hal ini sangat penting bagi sekretaris terutama sekretaris eksekutif atau manajer karena mereka mempunyai tugas ganda, yaitu tugas terhadap kegiatan pimpinan sehari-hari dan tugas terhadap koordinasi maupun pengendalian bawahan.

2.9 Pentingnya Sekretaris dalam Bisnis
Manajemen sekretaris merupakan suatu proses kegiatan mengelola dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan perkantoran atau organisasi. Jadi, pekerjaan seorang sekretaris, membantu pimpinan agar pimpinan kantor atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.
        Bila atasan akan melalukan hubungan bisnis melalui surat , maka sekretaris yang menyiapkan mulai dari pengetikan sampai pada pengiriman dan tindak lanjutnya.
        Bila pimpinan akan mengadakan rapat, maka semua persiapan, saat pelaksanaan rapat sampai setelah rapatpun sekretaris yang melakukannya kelancaran rapat tersebut.
        Demikian juga apbila atasan akan melakukan perjalanan ke luar daerah, maka semua persiapan sebelum berangkat, saat berangkat sampai setelah atasan kembali sekretaris yang memperlancar kegiatan atasan tersebut.
Guna meningkatan peran dan tanggung jawab ini, seorang sekretaris harus mempunyai fungsi dalam kantor seperti :

1.      Meningkatkan Fungsi Kantor
Yaitu meningkatkan kantor sebagai tempat yang digunakan untuk melakukan pemikiran tentang jalannya usaha, atau sebagai pusat informasi atau sebagai pusat pelayanan masyarakat dan juga sumber data.
2.      Memperlancar Kegiatan Ketatausahaan
Seperti mengetik, kearsipan, Komputer, dan penggandaan dokumen yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan.
3.      Mempererat hubungan antara bawahan dengan atasan dalam hal komunikasi, karena itu sekretaris dapat dikatakan sebagai media penghubung dan juga penghubung antara dunia luar dan perusahaan dengan perusahaan itu sendiri.
4.      Sebagai media perekam, penyimpan, pengingat kegiatan atasan dalam bentuk penyusunan jadwal kerja harian.

2.10 Klasifikasi Sekretaris
Seorang sekretaris yang profesional mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi dengan baik jika tidak pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretarisannya akan berjalan dengan kurang baik. Secara umum, syarat untuk menjadi seorang sekretaris harus mempunyai minat untuk melaksanakan tugas kesekretarisan dan keahlian (skill) dibidang kesekretarisan sesuai dengan pengertian atau definisi tentang sekretaris.

Sedangkan syarat-syarat lain untuk menjadi sekretaris sebagai berikut :
1.      Syarat Kepribadian
Yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi sekretaris, seperti penyabar, simpatik, bijaksana, penampilan baik, pandai bergaul, dapat dipercaya, memegang teguh rahasia, dll.

2.      Syarat pengetahuan umum
Yaitu memiliki pengetahuan tentang perkembangan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan kesekretariatan seperti bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, politik, dan hukum serta secara umum dalam rangka untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya. Hal ini penting karena seorang sekretaris menghadapi banyak jenis pekerjaan sesuai dengan bidang yang dilakukan oelh seorang pimpinan sehingga kurang mengikuti perkembangan yang terjadi tentunya dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya.

3.      Syarat pengetahuan khusus
Yaitu pengetahuan tertentu yang sesuai jabatan dan tugas sekretaris sesuai tempat dimana ia berkerja. Biasanya syarat pengetahuan khusus ini harus ditempuh melalui pendidikan yang sifatnya formal, seperti sekolah tentang manajemen kesekretarisan.

4.      Syarat skill dan teknik kesekretariatan
Kemampuan seorang sekretaris yang langsung berhubungan dengan tugas kesekretarisannya, seperti kemampuan mengetik, koresponden, stenograf, dan kearsipan.

5.      Syarat praktek
Yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, seperti meneriam tamu, telepon, dan membuat agenda pertemuan pimpinan.

Berdasarkan perkembangan tugas dan fungsi sekretaris dewasa ini, makna sekretaris dapat mempunyai makna ganda, seperti :
1.      Orangnya, yaitu seseorang yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu dan dipandang mampu serta cakap dalam melaksanakan tugas-tugas kesekretarisan.

2.      Jabatannya, yaitu wewenang dengan sekelompok tugas yang merupakan tanggung jawab tertentu, yakni tanggung jawab kesekretarisan.

Dengan demikian, peranan sekretaris terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pimpinan sangat besar sehingga jabatan seorang sekretaris merupakan jabatan yang menuntut profesional yang tinggi. Jadi, kemampuan pribadi seorang sekretaris dan kemampuan melaksanakan tugas sehari-hari menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan pada tugas seorang sekretaris.


DAFTAR PUSTAKA







Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Bisnis Online Shop Marketing (Pengantar Bisnis tugas 2)

Makalah Pengantar Bisnis

Tugas 1 (makalah kelompok 7. Perencanaan dan pengembangan karier)