Tugas ke-3 Perekonomian Indonesia
TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA
“PERAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI DI INDONESIA”
OLEH
VINCENSIA LEONI OKTAVIA
27216547
1EB13
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Depok
2017
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
kuasa-Nya yang besar, penulis bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu
meskipun banyak kendala dalam mengerjakan tugas ini tapi penulis tetap semangat
mencari data dan menyelesaikan tugas Perekonomian Indonesia dengan maksimal.
Perekonomian Indonesia memberi kekuatan pengararuh dalam mahasiswa untuk
mengetahui perekonomia Indonesia dari waktu ke waktu, yang membantu mahasiswa
untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam bidang ekonomi, sebagai mahasiawa
ekonomi, mata kuliah ini termasuk salah satu mata kuliah yang penting dalam
menambah wawasan. Terimakasih penulis haturkan kepada Ibu Eva Karla sebagai
Dosen Perekonomian Indonesia di Universitas Gunadarma yang selalu mendukung
mahasiswa dalam proses berkembang menuju kesuksesan.
Tugas
kali ini yang penulis buat adalah membahas mengenai Perdangangan Luar Negeri,
di tugas ini dijelaskan dampak serta jenis - jenis dari perdagangan luar
negeri. Penulis berharap dengan tugas dan laporan makalah ini dampat membantu
menambah informasi serta wawasan dalam bidang perdagangan.
Penulis
mohon maaf apabila dalam jika dalam makalah ini ada beberapa informasi yang
sekiranya belum lengkap. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
pengetikan. Penulis ucapkan terimakasih.
Depok, 12 Mei 2017
Penulis
1.
Pengertian
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk
yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi
salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber
Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
2. Jenis Perdagangan Internasional
1.
Bilateral
Perdagangan Bilateral adalah perdagangan
yang terjadi antara 2 negara
contoh: Indonesia dan Jepang
2.
Multiteral
Perdagangan Multiteral adalah perdagangan
yang terjadi antara beberapa negara
contoh: APEC ( Asia Pasific Economic
Cooperation)
3.
Regional
Perdagangan Regional adalah perdagangan
yang terjadi antara wilayah
contoh: AFTA (Asean Free Trade Area)
4.Antar
Regional
Perdagangan Antar Regional adalah
perdagangan yang terjadi antar 2 wilayah atau lebih
contoh: AFTA dan NAFTA
5.
Internasional
Perdagangan Internasional adalah
Perdagangan yang terjadi antar negara
contoh: WTO (World Trade Organization)
3. Dampak Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional mempunyai dampak pada negara-negara yang terlibat. Dampak
tersebut ada yang positif dan ada yang negatif. Indonesia sebagai negara yang
juga melakukan perdagangan internasional memperoleh dampakdampak tersebut.
a. Dampak Positif
Perdagangan Internasional
Negara
pengekspor maupun pengimpor mendapatkan keuntungan dari adanya perdagangan
internasional. Negara pengekspor memperoleh pasar dan negara pengimpor
memperoleh kemudahan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Adanya
perdagangan internasional juga membawa dampak yang cukup luas bagi perekonomian
suatu negara. Dampak tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Mempererat persahabatan
antarbangsa
Perdagangan
antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa
perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat
mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan.
2) Menambah kemakmuran negara
Perdagangan
internasional dapat menaikkan pendapatan negara masingmasing. Ini terjadi
karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan
negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan.
Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara.
3) Menambah kesempatan kerja
Dengan
adanya perdagangan antarnegara, negara pengekspor dapat menambah jumlah
produksi untuk konsumsi luar negeri.
Naiknya
tingkat produksi ini akan memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor juga
mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga
sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih
menguntungkan.
4) Mendorong kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Perdagangan
internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil
produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong
negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya
mempunyai keunggulan dalam bersaing.
5) Sumber pemasukan kas negara
Perdagangan
internasional dapat meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan, banyak negara
yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.
6) Menciptakan efisiensi dan
spesialisasi
Perdagangan
internasional menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara yang melakukan
perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang yang dibutuhkan.
Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa yang diproduksi secara efisien
dibandingkan dengan negara lain.
7) Memungkinkan konsumsi yang lebih
luas bagi penduduk suatu negara
Dengan
perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati barangbarang dengan
kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.
b. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Adanya
perdagangan internasional mempunyai dampak negatif bagi negara yang
melakukannya. Dampak negatifnya sebagai berikut.
1)
Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
2)
Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
3)
Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.
4)
Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
5)
Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena
masyarakat menjadi konsumtif.
6)
Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
7)
Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran.
Suatu
negara harus mencatat nilai aktivitas ekonominya yang dilakukan dengan negara
lain. Catatan tersebut dinamakan neraca.
Jika
catatan tersebut hanya untuk bidang perdagangan, maka neracanya merupakan
neraca perdagangan. Akan tetapi, kalau neracanya mencakup semua aliran keuangan
maka neracanya merupakan neraca pembayaran.
4. Contoh Kasus
Kegiatan Ekspor dan Impor
Kegiatan perdagangan internasional melibatkan minimal dua
pihak, yaitu eksportir dan importir. Berikut ini akan kalian pelajari tentang kegiatan
ekspor dan impor.
A. Kegiatan
Ekspor
Banyak orang
atau badan hukum yang melakukan penjualan barang ke luar negeri. Kegiatan
tersebut disebut ekspor, dan orang atau badan yang melakukannya dinamakan
eksportir. Tujuan eksportir adalah
untuk memperoleh keuntungan. Harga barang-barang yang diekspor tersebut di luar
negeri lebih mahal dibandingkan dengan di dalam negeri.
Jika tidak lebih mahal, eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang yang bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan keuntungan.
Dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara.
Secara garis besar, barang-barang yang diekspor oleh Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan nonmigas. Barang-barang yang termasuk migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji.
Jika tidak lebih mahal, eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang yang bersangkutan. Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan keuntungan.
Dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara.
Secara garis besar, barang-barang yang diekspor oleh Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan nonmigas. Barang-barang yang termasuk migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji.
Contoh
Barang Non Migas
Adapun
barang-barang yang termasuk nonmigas sebagai berikut.
1) Hasil pertanian dan perkebunan. Contohnya, karet, kopi, dan kopra.
2) Hasil laut terutama ikan dan kerang.
3) Hasil industri. Contohnya kayu lapis, konfeksi, minyak kelapa sawit, meubel, bahan-bahan kimia, pupuk, dan kertas.
4) Hasil tambang nonmigas. Contohnya bijih nekel, bijih tembaga, dan batubara.
1) Hasil pertanian dan perkebunan. Contohnya, karet, kopi, dan kopra.
2) Hasil laut terutama ikan dan kerang.
3) Hasil industri. Contohnya kayu lapis, konfeksi, minyak kelapa sawit, meubel, bahan-bahan kimia, pupuk, dan kertas.
4) Hasil tambang nonmigas. Contohnya bijih nekel, bijih tembaga, dan batubara.
Faktor
yang mempengaruhi ekspor
Banyak
faktor yang dapat memengaruhi perkembangan ekspor suatu negara. Faktor-faktor
tersebut ada yang berasal dari dalam negeri maupun keadaan di luar negeri.
Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri
Apabila pemerintah memberikan kemudahan kepada para eksportir, eksportir terdorong untuk meningkatkan ekspor.
Kemudahan-kemudahan tersebut antara lain penyederhanaan prosedur ekspor, penghapusan berbagai biaya ekspor, pemberian fasilitas produksi barang-barang ekspor, dan penyediaan sarana ekspor.
2) Keadaan pasar di luar negeri
Kekuatan permintaan dan penawaran dari berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila jumlah barang yang diminta di pasar dunia lebih banyak daripada jumlah barang yang ditawarkan, maka harga cenderung naik. Keadaan ini akan mendorong para ekportir untuk meningkatkan ekspornya.
3) Kelincahan eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar
Eksportir harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang strategi pemasaran.
1) Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri
Apabila pemerintah memberikan kemudahan kepada para eksportir, eksportir terdorong untuk meningkatkan ekspor.
Kemudahan-kemudahan tersebut antara lain penyederhanaan prosedur ekspor, penghapusan berbagai biaya ekspor, pemberian fasilitas produksi barang-barang ekspor, dan penyediaan sarana ekspor.
2) Keadaan pasar di luar negeri
Kekuatan permintaan dan penawaran dari berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila jumlah barang yang diminta di pasar dunia lebih banyak daripada jumlah barang yang ditawarkan, maka harga cenderung naik. Keadaan ini akan mendorong para ekportir untuk meningkatkan ekspornya.
3) Kelincahan eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar
Eksportir harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang strategi pemasaran.
Kebijakan pemerintah
Untuk
mengembangkan ekspor, pemerintah dapat menerapkan kebijakankebijakan sebagai
berikut.
1) Menambah macam barang ekspor
Misalnya, semula mengekspor kelapa sawit, sekarang mengekspor kelapa sawit dan minyak kelapa sawit. Adapun penganekaragaman horisontal berarti menambah macam barang yang diekspor dengan barang yang tidak merupakan produk lanjutan dari barang lama.
2) Memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor
Agar ekspor meningkat, pemerintah perlu memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor. Misalnya, memperbanyak bahan produksi dengan harga murah.
Jika harga bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi barang ekspor murah, harga barang ekspor tersebut di dalam negeri juga murah.
3) Mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri
Pemerintah meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di dalam negeri lebih murah. Cara yang ditempuh antara lain menekan laju inflasi dan menciptakan tingkat bunga pinjaman yang rendah.
4) Menciptakan iklim usaha yang kondusif
Pemerintah mendorong peningkatan ekspor dengan memberikan kemudahankemudahan misalnya penyederhanaan tata cara atau prosedur ekspor dan penurunan bea ekspor.
5) Menjaga kestabilan kurs valuta asing
Kestabilan kurs valuta asing mempermudah para pedagang internasional dalam meramal nilai rupiah dari hasil ekspornya.
Dengan kepastian nilai rupiah ini, para eksportir menjadi lebih mudah dalam menentukan harga tawar menawar di pasar internasional. Keadaan ini menghilangkan keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan internasional.
6) Pembuatan perjanjian dagang internasional
Beberapa negara sering melakukan perjanjian dagang untuk memperoleh kepastian. Perjanjian tersebut mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang.
Dengan perjanjian ini, masing-masing negara memperoleh keuntungan yaitu: penjual dapat mempunyai pasar yang pasti, dan pembeli dapat mempunyai penjual yang pasti.
7) Peningkatan promosi dagang di luar negeri
Untuk mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, sering dilakukan promosi dagang. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat berfungsi promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
Selain itu, pemerintah maupun Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dapat membentuk lembaga yang menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri.
Misalnya kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade Promotion Centre ( ITPC ) yang mengusahakan agar produkproduk Indonesia dikenal di luar negeri.
8) Penyuluhan kepada pelaku ekonomi
Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah memberikan penyuluhan kepada pengusaha kecil dan menengah tentang tata cara melakukan ekspor.
Banyak produk masyarakat yang diminati pembeli mancanegara, namun karena banyak pengusaha kecil dan menengah tidak mengetahui bagaimana cara mengekspornya maka tidak diekspor produk tersebut.
1) Menambah macam barang ekspor
Misalnya, semula mengekspor kelapa sawit, sekarang mengekspor kelapa sawit dan minyak kelapa sawit. Adapun penganekaragaman horisontal berarti menambah macam barang yang diekspor dengan barang yang tidak merupakan produk lanjutan dari barang lama.
2) Memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor
Agar ekspor meningkat, pemerintah perlu memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor. Misalnya, memperbanyak bahan produksi dengan harga murah.
Jika harga bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi barang ekspor murah, harga barang ekspor tersebut di dalam negeri juga murah.
3) Mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri
Pemerintah meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di dalam negeri lebih murah. Cara yang ditempuh antara lain menekan laju inflasi dan menciptakan tingkat bunga pinjaman yang rendah.
4) Menciptakan iklim usaha yang kondusif
Pemerintah mendorong peningkatan ekspor dengan memberikan kemudahankemudahan misalnya penyederhanaan tata cara atau prosedur ekspor dan penurunan bea ekspor.
5) Menjaga kestabilan kurs valuta asing
Kestabilan kurs valuta asing mempermudah para pedagang internasional dalam meramal nilai rupiah dari hasil ekspornya.
Dengan kepastian nilai rupiah ini, para eksportir menjadi lebih mudah dalam menentukan harga tawar menawar di pasar internasional. Keadaan ini menghilangkan keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan internasional.
6) Pembuatan perjanjian dagang internasional
Beberapa negara sering melakukan perjanjian dagang untuk memperoleh kepastian. Perjanjian tersebut mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang.
Dengan perjanjian ini, masing-masing negara memperoleh keuntungan yaitu: penjual dapat mempunyai pasar yang pasti, dan pembeli dapat mempunyai penjual yang pasti.
7) Peningkatan promosi dagang di luar negeri
Untuk mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, sering dilakukan promosi dagang. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat berfungsi promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
Selain itu, pemerintah maupun Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dapat membentuk lembaga yang menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri.
Misalnya kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade Promotion Centre ( ITPC ) yang mengusahakan agar produkproduk Indonesia dikenal di luar negeri.
8) Penyuluhan kepada pelaku ekonomi
Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah memberikan penyuluhan kepada pengusaha kecil dan menengah tentang tata cara melakukan ekspor.
Banyak produk masyarakat yang diminati pembeli mancanegara, namun karena banyak pengusaha kecil dan menengah tidak mengetahui bagaimana cara mengekspornya maka tidak diekspor produk tersebut.
B. Kegiatan Impor
Banyak
orang atau lembaga yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual lagi di
dalam negeri. Kegiatan ini disebut dengan impor, dan orang atau lembaga yang
melakukan impor disebut importir. Importir melakukan kegiatan impor karena
menginginkan laba.
Kegiatan impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah. Harga yang lebih murah tersebut karena antara lain:
1. Negara penghasil mempunyai sumber daya alam yang lebih banyak,
2. Negara penghasil bisa memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah, dan
3. Negara penghasil bisa memproduksi barang dengan jumlah yang lebih banyak.
Kegiatan impor mempunyai dampak positif dan negatif terhadap perekonomian dan masyarakat. Untuk melindungi produsen di dalam negeri, biasanya suatu negara membatasi jumlah (kuota) impor.
Selain untuk melindungi produsen dalam negeri, pembatasan impor juga mempunyai dampak yang lebih luas terhadap perekonomian suatu negara.
Dampak positif pembatasan impor tersebut secara umum sebagai berikut:
1) Menumbuhkan rasa cinta produksi dalam negeri.
2) Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.
3) Mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang impor.
4) Memperkuat posisi neraca pembayaran.
Kegiatan impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah. Harga yang lebih murah tersebut karena antara lain:
1. Negara penghasil mempunyai sumber daya alam yang lebih banyak,
2. Negara penghasil bisa memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah, dan
3. Negara penghasil bisa memproduksi barang dengan jumlah yang lebih banyak.
Kegiatan impor mempunyai dampak positif dan negatif terhadap perekonomian dan masyarakat. Untuk melindungi produsen di dalam negeri, biasanya suatu negara membatasi jumlah (kuota) impor.
Selain untuk melindungi produsen dalam negeri, pembatasan impor juga mempunyai dampak yang lebih luas terhadap perekonomian suatu negara.
Dampak positif pembatasan impor tersebut secara umum sebagai berikut:
1) Menumbuhkan rasa cinta produksi dalam negeri.
2) Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.
3) Mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang impor.
4) Memperkuat posisi neraca pembayaran.
Dampak negatifnya sebagai berikut:
1) Jika terjadi aksi balas-membalas kegiatan pembatasan kuota impor, maka perdagangan internasional menjadi lesu. Dampak selanjutnya adalah, terganggunya pertumbuhan perekonomian negara-negara yang bersangkutan.
2) Karena produsen dalam negeri merasa tidak mempunyai pesaing, mereka cenderung kurang efisien dalam produksinya. Bahkan tidak hanya itu, produsen juga kurang tertantang untuk meningkatkan mutu produksinya.
Kegiatan pembatasan kuota impor oleh suatu negara dapat mengakibatkan tindakan balasan bagi negara yang merasa dirugikan.
5. Motif Perdagangan
Internasional.
Penduduk suatu Negara melakukan perdagangan internasional dengan penduduk lain didorong adanya motif berdagang. Motif berdagang tersebut yaitu memanfaatkan/keuntungan tambahan yang diperoleh dari perdagangan internasional tersebut, yang dikenal dengan istilah “ gains from trade “.
Penduduk suatu Negara melakukan perdagangan internasional dengan penduduk lain didorong adanya motif berdagang. Motif berdagang tersebut yaitu memanfaatkan/keuntungan tambahan yang diperoleh dari perdagangan internasional tersebut, yang dikenal dengan istilah “ gains from trade “.
v Alasan negara melakukan
perdagangan internasional.
Masalah mobilitas faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah (land), tenaga kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau keterampilan (skill).
Masalah mobilitas faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah (land), tenaga kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau keterampilan (skill).
v Monilitas mengandung
arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor
produksi dari suatu negara kenegara lain. namun pada kenyataannya tidak semua
faktor produksi dapat mobil secara internasional. Menurut Adam Smith, labour
merupakan faktor produksi yang paling mobil.
v Masalah perbedaan
sistem moneter. Setiap negara memiliki mata uang sendiri. Adanya perbedaan mata
uang dari setiap negara, perbedaan kebijakan ekonomi moneter, pada gilirannya
mempengaruhi sistem lalu lintas pembayaran internasional dan sistem lalu lintas
modal.
v Masalah batas-batas
negara yang berdaulat. Adanya batas-batas dari suatu negara dengan negara yang
lain yang berdaulat menyebabkan perbedaan politik dalam perdagangan misalnya
perlindungan tarif terhadap produk hasil industri didalam negero, larangan
impor, quota dan blok perdagangan. Adanya kedaulatan mengakibatkan bea masuk
(impor duty) dari suatu negara tidak sama dengan bea impor dari negara lain.
v Masalah transport cost.
Ongkos angkut dari pabrik kepasar atau kepelabuhan meninggikan harga asal
pabrik. Ongkos pengangkutan barang ekspor harus dimasukkan dalam perhitungan
biaya agar harga yang diperoleh untuk komoditi ekspor tersebut tepat.
6. Faktor-faktor yang
Mendorong Terjadinya Perdagangan Interrnasional.
A. Terwujudnya suatu kemakmuran bagi masyarakat ( factor pendorong utama ).
B. Memenuhi kebutuhan (barang/jasa) yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri maupun melalui kegiatan impor.
C. Menyebarluaskan dan mengembangkan penggunaan teknologi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi.
D. Memperoleh dan mengembangkan penggunaan teknologi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi.
E. Memperoleh manfaat yang ditimbulkan oleh adanya spesialisasi.
A. Terwujudnya suatu kemakmuran bagi masyarakat ( factor pendorong utama ).
B. Memenuhi kebutuhan (barang/jasa) yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri maupun melalui kegiatan impor.
C. Menyebarluaskan dan mengembangkan penggunaan teknologi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi.
D. Memperoleh dan mengembangkan penggunaan teknologi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi.
E. Memperoleh manfaat yang ditimbulkan oleh adanya spesialisasi.
7. Manfaat Perdagangan
Internasional.
A. Meningkatkan pendapatan Negara, hal ini ditujukan dengan semakin bertambahnya penerimaan devisa umum, yaitu devisa yang diperoleh dari hasil ekspor (manfaat utama).
B. Dapat mencukupi kebutuhan barang/jasa yang tidak dapat tau belum mampu diproduksi di dalam negeri.
C. Memperlancar kegiatan ekspor dan membantu impor barang-barang yang dibutuhkan industri dalam negeri.
D. Meningkatkan industri dalam negeri.
E. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
F. Mendorong pertumbuhan/perkembangan dunia usaha.
G. Mendorong adanya hubungan ekonomi secara timbal balik.
A. Meningkatkan pendapatan Negara, hal ini ditujukan dengan semakin bertambahnya penerimaan devisa umum, yaitu devisa yang diperoleh dari hasil ekspor (manfaat utama).
B. Dapat mencukupi kebutuhan barang/jasa yang tidak dapat tau belum mampu diproduksi di dalam negeri.
C. Memperlancar kegiatan ekspor dan membantu impor barang-barang yang dibutuhkan industri dalam negeri.
D. Meningkatkan industri dalam negeri.
E. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
F. Mendorong pertumbuhan/perkembangan dunia usaha.
G. Mendorong adanya hubungan ekonomi secara timbal balik.
Sumber :
http://pasarinternasional.blogspot.com/2013/03/pengertian-perdagangan-internasional.html
http://pasarinternasional.blogspot.com/2013/03/macam-macam-dan-manfaat-perdagangan.html
http://pasarinternasional.blogspot.com/2013/03/pengertian-perdagangan-internasional.html
http://pasarinternasional.blogspot.com/2013/03/macam-macam-dan-manfaat-perdagangan.html
Komentar
Posting Komentar